Assalamualaikum Wr. Wb

Senin, 27 Desember 2010

Dzikir Menumbuhkan Ketaqwaan dan Pembuka Hati

KH. Beben Muhammad Dabas


Dengan Taqwa manusia akan mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat. Allah berfirman dalam surat Ali Imron 120 : ��.Jika kamu bersabar dan bertaqwa, niscaya tipu daya mereka sedikitpun tidak mendatangkan kemudharatan kepadamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala apa yang mereka kerjakan.
Dan dalam surat an-Nahli 128 : Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang bertaqwa dan orang-orang yang berbuat kebaikan.

Taqwa tidaklah semudah diucapkan karena banyak sekali hambatan dan tantangan yang akan menghalangi perjalan hidup setiap manusia. Alhamdulillah kita telah dibekali dengan kalimat taqwa yaitu Laa ilaha ilallah oleh guru Mursyid kita, pangersa Abah, Syekh ahmad Shohibulwafa tajul �Arifin ra.

Utsman al-syarqawi berkata : Dzikir adalah tali yang bersambung antara hamba dengan Tuhannya. Dzikir adalah jalan yang menyampaikan kepada kecintaan Allah dan keridloan-Nya. Dzikir adalah pintu yang amat besar untuk naik dan memperoleh kemenangan .

Taqwa kepada Allah adalah merupakan kunci utama adanya suatu kejujuran, pokoknya berkeimanan serta pangkal kepercayaan seseorang terhadap yang lain dalam muamalah (pergaulan) sehari-hari, sehingga dengan demikian, akan menjadi penyebab mudahnya segala urusan dan menjadi kunci pembuka terhadap datangnya suatu Rizqi.

Mudah-mudahan dengan ketaqwaan ini kita menjadi manusia yang penuh manfaat, jujur, bertanggung jawab, bersyukur atas segala nikmat-Nya, selalu ingat pada-Nya, mendekat dengan ber-Zikir, dan melakukan segala sesuatu karena Allah semata. Dengan demikian Taqwa, merupakan kunci bagi setiap Muslim untuk meraih kemenangan. Banyak ayat-ayat dalam Alquran yang menerangkan keutamaan bagi orang yang bertaqwa. Dan orang yang bertaqwa sesungguhnya adalah orang yang paling banyak zikirnya, walau orang yang berzikir belum tentu bertaqwa.

Hati orang yang bertaqwa itu bersih, karena di dalamnya terdapat pelita yang bercahaya. Abu Hurairah ra berkata bahwa Rasulullah SAW pernah ditanya, "Wahai Rasulullah, siapakah sebenarnya sebaik-baik manusia itu?" Beliau menjawab, "Setiap Mukmin yang bersih hatinya". Lalu Nabi SAW ditanya lagi, "Apa gerangan hati yang bersih itu?" Beliau menjawab, "Yaitu yang bertaqwa lagi bersih, yang tak melekat padanya tipu daya, durhaka, khianat, dendam, serta dengki."

Tetapi, meraih ketaqwaan tak semudah membalikkan telapak tangan, sebab iblis dan bala tentaranya tak sudi melihat hati umat Muhammad SAW bercahaya. Bagi iblis, tidak ada yang lebih mengagumkan daripada kegelapan, kepekatan, dan padamnya cahaya kalbu. Baginya tak ada yang lebih berat daripada cahaya, kebeningan, dan kebersihan. Ia senantiasa mengintip dan memanfaatkan setiap kelengahan dan kelalaian manusia. Apalagi di samping tempat bersemayamnya kalimat tauhid, hati juga dapat saja menjadi tempat bersemayamnya setan.

Mudah-mudahan Allah Swt. memberikan kekuatan kepada kita untuk senantiasa berdzikir dengan Laa ilaha ilallah, dzikir Khofi dan mengamalkan TQN dengan penuh keikhlasan. Amiin ya Robbal �Alamiin.


ORANG-ORANG YANG TERBUKA HATINYA
KH. Makmun

Rasulullah bertanya kepada salah seorang sahabatnya dari golongan Ansor, Haritsah: �Bagaimana keadaanmu hari ini Haritsah? Wa ana minal muslimin (mudah-mudahan aku termasuk golongan orang-orang yang berserah diri). Jika benar begitu ya Haritsah, maka pertahankanlah ucapanmu tersebut karena setiap ucapan akan dipertanggungjawabkan. Do�akan aku semoga mati syahid, pinta Haritsah kepada Rasulullah Saw. Setelah itu maka setiap malam Haritsah melaksanakan Tahajud dan siangnya berpuasa sehingga Allah memperlihatkan kepadanya surga, neraka dan isinya.

Itulah gambaran orang yang telah terbuka hatinya sehingga akhirat yang berada di masa depan dapat disaksikan di masa sekarang dengan mata hati yang telah terbuka. Dzikir dapat membukakan hati, selain itu dzikir berfungsi sebagai : Kendaraan ruh, nur merupakan pedoman sir, kekuatan nur mampu menghancurkan nafsu.

Seperti kisah Iblis yang akan menggoda seseorang yang akan shalat tetapi tidak bisa karena didekatnya ada seseorang yang tengah tertidur. Orang ini tidur matanya tetapi tidak tidur hatinya, hatinya terus berdzikir kepada Allah sehingga memiliki nur. Dengan nur dzikir Laa ilaha ilallah mudah-mudahan kita mendapatkan mengeyahkan gangguan syetan.

Dalam al-Hikam nur terbagi dua : 1. Nur Tawajuh; Nur hasil dari ketaatan, ibadah, mujahadah, riyadhoh, 2. Nur Muwajahah

Mari Kita berusaha untuk mendapatkan nur dengan dzikir Laa ilaha ilallah.

sumber :  http://www.suryalaya.org/manakib-buletin-isi.php?ID=81

Tidak ada komentar:

Posting Komentar