لا تجالسوا الموتى فتموت قلوبكم – قيل ومن الموتى – قال المحبون للدني و الراغبون فيها
“Janganlah kamu berkumpul dengan mayat maka hatimu akan mati.”
Ditanyakan, “Dan siapakah mayat itu “
Beliau menjawab, “Mereka yang mencintai dunia dan rela kepadanya”.
Dan diriwayatkan dari RasuluLlah SAW, “Sesungguhnya yang paling aku takuti dari hal yang menakutkanku dari umatku adalah lemahnya keyakinan. Dan lemahnya keyakinan disebabkan mereka melihat kepada orang-orang yang lalai dan berkumpul dengan orang-orang bathil yang keras hatinya.
Abu Thalib Al-Maky RA berkata, “Cobaan yang paling membahayakan seorang hamba dan menyebabkan amalnya menjadi rusak adalah lemah keyakinan (ضعف اليقين) atas apa yang dijanjikan Allah SWT dari hal yang ghaib darinya. “ Dan kuatnya keyakinan adalah sumber (akar) dari semua amal salih.
Seseorang bertanya kepada salah satu wali abdal, “Bagaimanakah jalan menuju hakikat dan jalan untuk wushul / sampai kepada Allah SWT ?“. maka dia menjawab :
لا تنظر الى المخلوقلت فان نظر اليهم ظلمة
Jangan memandang kepada makhluk karena memandangnya menyebabkan hati menjadi gelap.
Kemudian aku bertanya lagi, “Tidaklah mungkin bagiku untuk hal yang demikian”. Maka dia menjawab :
قلا تسمع كلامهم فان كلامهم قسوة القلب
“Jangan mendengar perkataan mereka karena perkataan mereka dapat mengeraskan hati”.
Aku berkata lagi, “Tidak mungkin aku tidak mendengar mereka “. Maka dia menjawab :
قلا تعاملهم فان معاملتهم خسران
“Jangan bermuamalah dengan mereka karena bermuamalah dengan mereka adalah kerugian”
Aku berkata lagi, “sesungguhnya aku hidup diantara mereka maka tidak mungkin aku tidak bermuamalah dengan mereka”. Dia manjawab
لا تسكن اليهم فان السكون اليهم هلكة
“jangan engkau tinggal (berjinak hati) dengan mereka karena itu dapat merusak”.
Kemudian aku berkata, “Inikah alasan ?”
Diapun berkata, “Wahai orang ini, engkau melihat isi alam dunia, dan mendengarkan ucapa orang-orang bodoh, dan bergaul dengan orang-orang bathil, dan tiggal dengan orang-orang yang binasa, kemudian engkau mengharapkan dapat merasakan manisnya tha’at sedangkan hatimu bersama selain Allah. Tidaklah mungkin semua itu dapat terjadi - selamanya”.
Dan juga dengan uzlah maka bashirah / mata hatinya akan terlindungi dari melihat perhiasan duniawi, dan kegelisahannya (terhadap dunia) akan menjadi hilang dari dirinya dalam menganggap indah terhadap sesuatu yang dihinakan oleh Allah SWT.
Dan tidak sepantasnya seseorang meremehkan amalan ini (uzlah) karena yang demikian akan semakin mendatangkan penyakit yang bertambah berat di hati. Dan orang yang melakukan uzlah akan selamatlah dia atas izin Allah SWT. Imam Abul Qasim Al-Qusyairi berkata, “ Para pembimbing hati yang rajin bermujahadah apabila hendak melindungi hatinya dari kegelisahan dan kekeruhan yang mengotori hati maka ia tidak melihat hal-hal yang indah dari dunia”. Beliau juga berkata, “dan semua ini (melihat keindahan duniawi) adalah pangkal dari dosa besar.”Muhamad bin Sirin RA berkata, “Takutlah kamu dari berlebih-lebihan memandang dunia karena yang demikian akan menyebabkan berlebihannya syahwat”.
Diantara faidah yang lain yang dapat diambil dari uzlah adalah dapat memutuskan sifat tamak di hati dan memutuskan ketergantungan pada orang lain, dan yang demikian ini termasuk faidah yang sangat besar bagi orang-orang berakal.
Dan tidak akan sempurna manfaat uzlah bagi seseorang kecuali ia menyibukkan diri dengan bertafakur, dan bertafakur inilah maksud utama dari pelaksanaan uzlah. Dan adanya uzlah itu merupakan persiapan / pendahuluan untuk tafakur dan untuk membantu kejernihan bertafakur. Dan semua ini harus didahului dengan pemahaman yang baik terhadap ilmu syari’at lahiriyah dan menetapi sifat muru’ah dan adab pada bathiniyahnya. Dan untuk lebih jelas dapat menelaah uraian yang lengkap yang disampaikan oleh Hujatul Islam Imam Abu Hamid Al-Ghazali RA di dalam kitab Ihya’ Ulumuddin BAB Uzlah.
Telah diceritakan di dalam Hadits : تفكر ساعة خير من عبادة سبعين سنة yang artinya Bertafakur satu jam (الساعة) lebih baik dari pada beribadah tujuh puluh tahun.
Dan adalah nabi Isa AS berkata
طوبى لمن نان قوله دْكرا وصمته فكرا ونظره عبرة ان اكيس الناس
من دان نفسه وعمل لما بعد الموة
Beruntunglah orang-orang yang ucapannya adalah dzikir (kepada Allah SWT) dan diamnya adalah tafakur dan penglihatannya adalah mengambil ibarat (pelajaran). Sesungguhnya orang yang paling cerdas adalah orang yang menjadikan dirinya beragama dan melakukan amal untuk bekal sesudah mati.
Ka’b berkata, “Barang siapa yang menginginkan kemuliaan akhirat hendaklah memperbanyak bertafakur. Ditanyakan kepada Umi Darda’, “Amalan apakah yang paling utama yang dilakukan oleh Abu Darda’ “. Dia menjawab “Tafakur”.
Yang demikian itu karena untuk sampai kepada ma’rifah dan diketahuinya hakikat segala sesuatu, dan terlihatnya perkara yang baik dan buruk, yang bermanfaat dan yang berbahaya, dan dapat tampak bahaya nafsu dan tipu muslihat musuh (syaitan), dan terperdayanya dunia adalah dengan tafakur. Dengan tafakur akan dapat diketahui jalan keselamatan dari semua itu serta bagai mana cara menjaga diri agar selamat dari tipudayanya.
Al-Hasan Al-Bashri RA berkata, :
الفكرة مرأة تر بك حسنك وقبيحك
Yang artinya, “Tafakur adalah cermin, darinya engkau dapat melihat baik dan buruk pada dirimu”.
Dan juga dengan tafakur akan tampak kebesaran dan keagungan Tuhan apabila kita mau bertafakur atas ayat-ayat-Nya dan keagungan-Nya serta bermacam – macam ciptaannya. Dan dengan bertafakur pula akan tampak baginya kekuasaan Allah SWT baik yang terang maupun yang tersembunyi dengan itu akan diperoleh faidah berupa ahwal / keadaan dan perilaku yang baik yang dapat menghilangkan penyakit di dalam hatinya dan memperkokoh ketaatannya kepada Allah SWT .
Uzlah yang dimaksudkan dari penjelasan yang singkat di atas terdiri atas khalwah (menyendiri) dimana khalwah ini merupakan salah satu dari empat rukun yang harus dibangun oleh para murid yaitu diam (الصمت), lapar (الجوع), berjaga (السهر) dan uzlah (العزلة).
Syaikh Sahal bin AbuLlah berkata,
اجتمع الخير كله في هدْه الاربع خصال~وبها صار ابدال ابدالا اخمص البطون والصمط والخلوة والسهرو
Kebaikan terkumpul dalam empat hal, dan dengan empat hal itu maka seorang abdal akan benar-benar menjadi abdal. Mengkosongkan perut, diam, khalwat, dan berjaga.
sumber: http://hidangan-ilahi.blogspot.com/2009/11/engkau-mengharapkan-dapat-merasakan.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar