TEMPO Interaktif, Sumenep -Pemerintah Sumenep akan meneliti temuan makam kuno yang diperkirakan berusia 500 tahun di Dusun Kampung Baru, Desa Pandian, Sumenep Jawa Timur. "Harus diteliti dulu, makam siapa itu supaya jelas silsilahnya," kata Kepala Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga Sumenep Mohammad Natsir saat dihubungi Selasa (08/03).
Memperjelas silsilah ke tujuh makam kuno itu penting agar diketahui siapa mereka dan apakah ada kaitannya dengan makam-makam raja-raja keraton Sumenep Asta Tinggi. Untuk kepentingan itulah, Natsir berencana mendatangkan ahli sejarah. "Kalau penemu makam tahu silsilahnya, tolong diberitahukan kepada kami," ujarnya.Dari pantauan Tempo, di salah satu nisan makam kuno ditemukan tulisan dalam bahasa Arab yaitu Syeh Sayyid Abdullah, dia berjuluk Maha Pati Raja Anggadipa. Selain nama ada ukiran dua kalimat syahadat, sholawat nabi dan tulisan dalam bentuk huruf Jawa kuno caraka yang menunjukkan tahun wafat Syekh Sayyid Abdullah yaitu 1151 hijriyah.
Bahkan salah satu makam diyakini warga sebagai makam saudara kandung Sunan Bonang karena pada nisannya terdapat tulisan arab berbunyi Bonang yang wafat tahun 1241 hijriyah.
Penemu tujuh makam kuno ini, Sunarto, warga Desa Pandian menuturkan penemuan makam kuno tersebut bermula dari petunjuk ki Misnadar, warga Kecamatan Dasuk. Saat berkunjung ke rumahnya 10 Februari lalu, Ki Misnadar menyuruhnya membersihkan makam kuno di dekat rumahnya. "Karena ada makam Wali yang perlu dirawat," kata Sunarto menirukan ucapan ki Misnadar.
Setelah dibersihkan, dibawah rerimbun alas, ditemukan makam Kuno, mulanya satu namun setelah dibersihkan semua ada tujuh makam. "Memang dari dulu banyak keanehan, saya sering melihat kilatan cahaya dari komplek pemakaman ini," ujar Sunarto yang bekerja sebagai mekanik ini.
sumber -> http://tempointeraktif.com/hg/surabaya/2011/03/08/brk,20110308-318384,id.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar